Dhamma itu Indah pada awalnya, Indah pada Tengahnya, dan Indah pada Akhirnya...

Sunday 22 April 2012

Ayam di dalam Sebuah Kandang


Ayam di dalam Sebuah Kandang

Ketika perhatian penuh dan pikiran bertugas datang bersamaan, akan muncul suatu perasaan. Jika pikiran telah siap untuk damai, ia akan terkurung dalam sebuah tempat yang penuh kedamaian, seperti seekor ayam yang kita masukkan ke dalam sebuah kandang.

Ayam itu tidak dapat keluar dari kandang, tetapi ia bisa berjalan maju dan mundur di dalam kandang. Berjalan maju dan mundur di dalam kandang bukanlah suatu masalah, selama ia berjalan maju dan mundur di dalam kandang.

Perasaan akan pikiran ketika kita menggunakan perhatian penuh untuk menjaganya agar tetap damai, perasaan dalam tempat penuh kedamaian, bukanlah sesuatu yang akan membangunkan kita. Dengan kata lain, ketika ia merasa, ketika ia berpikir, biarkan ia merasa dalam kedamaian. Hal ini tidak menjadi masalah.

108 Perumpamaan Dhamma
Ajahn Chah.

Vegetarianisme, bhikkhu dan daging tiruan


Vegetarianisme, bhikkhu dan daging tiruan

Apakah menjadi vegetarian adalah keharusan bagi umat Buddha?

Dalam ajaran Buddha, menjadi vegetarian atau tidak, tergantung sepenuhnya pada pribadi itu sendiri. Apa yang ditekankan dalam ajaran Buddha bukanlah kemurnian dari makanan, tetapi kemurnian dari pikiran.

Tentu saja, banyak umat Buddha, yang kemudian menyadari kekejaman yang terlibat dari konsumsi daging, yang tidak lebih dari sekedar daging binatang malang. Banyak yang berhasil dalam mengakhiri nafsu keinginan dan keterikatan pada konsumsi daging, dan pada akhirnya menjadi vegetarian atas kehendak mereka sendiri.

Akan tetapi, apabila menjadi vegetarian tidak sesuai atau terlalu sulit, maka ambillah jalan dimana anda merasa nyaman dengannya. Meskipun demikian, menjadi vegetarian sekurang-kurangnya sekali atau dua kali dalam sebulan adalah cara yang baik dalam mempraktekkan belas kasih pada semua makhluk hidup, dengan kesadaran menghindari daging setidaknya pada hari itu.
Buku yang dengan sangat baik menguraikan pandangan Buddhis tentang Vegetarianisme adalah karangan Philip Kapleau’s “Menghargai setiap kehidupan”.



Mengapa sebagian bhikkhu makan daging?

Buddha menolak larangan makan daging di antara pengikut Beliau. Beliau memiliki alasan yang sangat praktis dalam hal ini karena makanan sayur-sayuran tidak cukup tersedia di beberapa area, atau bisa jadi sangat langka pada musim kering. Sebagai contoh, makanan sayur-sayuran sangat terbatas di tempat seperti Tibet.

Para bhikkhu bertahan hidup dengan cara meminta sedekah dan apabila meminta sedekah hanya dibatasi pada makanan sayur-sayuran, maka hal ini bisa menjadi beban besar bagi umat awam yang mendukung para bhikkhu. Jadi, para bhikkhu makan apa saja yang diberikan kepada mereka, bahkan jika itu daging, sepanjang binatang tersebut tidak secara khusus dibunuh untuk mereka.
Dewasa ini, walaupun banyak bhikkhu dan vihara memiliki pilihan untuk makanan sayur-sayuran. Namun, harus diperhatikan bahwa sebagian besar bhikkhu dalam tradisi Mahayana adalah vegetarian ketat.

Bukankah vegetarian umat Buddha yang mengkonsumsi daging tiruan bersifat munafik? Mengapa harus daging tiruan?

Daging tiruan adalah makanan popular vegetarian yang terbuat dari ketan, kacang kedelai atau jamur yang meniru tampilan dan rasa dari daging beneran. Umat Vegetarian Buddhis terkadang dituduh munafik karena mereka mengaku menghindari daging namun makan segala jenis daging tiruan. Kaum vegetarian umumnya tidak berkeinginan untuk mengkonsumsi sesuatu yang melibatkan penderitaan dan pembunuhan dari hewan yang malang. Jadi, mereka tidak memandang daging tiruan sebagai ‘daging’ tetapi hanyalah sesuatu yang memberikan keragaman makanan.

Daging tiruan pada awalnya diproduksi untuk menarik non-vegetarian pada makanan vegetarian. Misalnya, daging tiruan tersebut dapat dimakan oleh pemakan daging yang ingin menjadi vegetarian, berhubung makanan tersebut memudahkan transisi menuju vegetarian penuh.
Dalam kasus apapun, makan daging tiruan masih jauh lebih baik dari makan daging binatang asli.



Buddha :
“Semua makhluk mencintai kehidupan,
Semua makhluk mencintai kebahagiaan.
Dengan diri sendiri sebagai perbandingan,
kamu tidak seharusnya melukai atau membunuh,
Atau menyebabkan luka atau terbunuhnya makhluk lain.”

JUSTBEGOOD.net

Sunday 15 April 2012

Gema Vesakha 2556/2012 di ITBC



"Ciptakan Harmoni untuk semua Makhluk"
Diselenggarakan pada tanggal : 6 Mei 2012
pada Jam 08:00 s.d selesai.

Lomba cerdas Cermat
Lomba Baca Dhammapad
Lomba Mewarnai & Menggambar Buddhis
Lomba Menyanyi Buddhis

Informasi :
Abadi (085762442500)
Yenni : 08126555476

Wednesday 11 April 2012

Gema Vesakha Hadirkan Kasih untuk Semua



Undangan ditujukan kepada seluruh muda/ mudi dan semua mahasiswa/i dari kampus" yg di Medan

Acara Peringatan Hari Vesakha 2556 BE untuk kalangan muda-mudi, mahasiswa/i di kampus-kampus kota Medan.
Acara diselenggarakan oleh : KMB UNPRI.
didukung Oleh : Dayaka Sabha ITBC

Mohon kehadirannya di acara ini yang bertempat di :
Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC),
Cemara Asri Jl. Boulevard Utara No.1 Medan.

Hari/ tanggal : Sabtu, 19 Mei 2012
Waktu : 18.00 WIB

Dengan tema : "Gema Vesakha Hadirkan Kasih untuk Semua"

Turut mengundang para anggota Sangha :
- Y.M. Bhikkhu Pannasami
- Y.M. Bhikkhu Khemanando
- Y.M. Bhikkhu Aggacito
- Y.M. Bhikkhu Thitavamso
- Y.M. Bhikkhu Canda Silo


Susunan Acara sebagai berikut :
  • Puja
  • Kebaktian
  • Dhammadesana
  • pradaksina
  • pemberkahan
  • penutup

Dimeriahkan Dengan Pentas seni :
  • Drama Riwayat Sidharta
  • Buddhis Song
  • Mind Game
  • Magic Show
  • Dance
  • Dll

DEMIKIAN ACARA YANG AKAN DIADAKAN DALAM RANGKA PERINGATAN TRI SUCI VESAKHA 2556 BE/2012.

ATAS PERHATIANNYA KAMI MENGUCAPKAN TRIMA KASIH. ANUMODANA

Undangan Vesakha Puja 2556 BE/ 2012 di ITBC



Undangan Vesakha Puja 2556 BE/ 2012 di ITBC

Berikut Susunan Acara Malam Peringatan Hari Tri Suci Vesakha 2556 di ITBC:
pada hari : Minggu/ 6 Mei 2012 , Waktu 18.00 WIB

- Puja
- Kebaktian
- Dhammadesana
- Pradaksina
- Pemberkahan
- Penutup

Hiburan
- Buddhist Song
- Drama Riwayat Sang Buddha

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More