Dhamma itu Indah pada awalnya, Indah pada Tengahnya, dan Indah pada Akhirnya...

Sunday, 27 October 2013

MOTIVATION DHAMMATALK FOR CHARITY (MDFC)


MOTIVATION DHAMMATALK FOR CHARITY (MDFC)
"SUCCESSFUL & HAPPY LIFE in BUDDHISM"
Bersama ::
• Y.M BHANTE KHEMANANDO THERA
(The Abbot of ITBC)
• ANDRIE WONGSO
(Motivator No.1 Indonesia)
MINGGU, 22 DES 2013
18.00 Wib - Selesai
BALLROOM SELECTA Lt.5
Jl. Listrik No.2 MEDAN
----------------------------------------
Wooooow....ini merupakan event Ƴα̍Ϟƍ Luar Biasa diakhir tahun 2013. Event Motivation Dhammatalk for Charity (MDFC) bersama Narasumber Ƴα̍Ϟƍ sangat fenomenal, di selenggarakan oleh Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) Cemara Asri - Medan.
So...jangan sampai dilewatkan event luar biasa ini, buruan segera dapatkan undangannya, Tempat terbatas...siapa cepat dia dapat...
• VVIP : Rp. 250.000,- (Dana)✔
• VIP : Rp. 150.000,- (Dana)✔
• GEN : Rp. 30.000,- (Dana)✔
(Sudah Dapat snack + minuman)
Bagi Ƴα̍Ϟƍ beruntung akan mendapatkan 3 Rupang Buddha Ƴα̍Ϟƍ spesial, Ƴα̍Ϟƍ bisa dijadikan Pattipati Puja di Altar rumah keluarga anda.
‪#‎TIKET‬ UNDANGAN dapat dipesan & diperoleh melalui :»
✆ Aluan 061-77417472
(Sekretariat ITBC - Cemara Asri)
✆ Meira Angelina 085260575757
(Golden Boutique - Jl. Thamrin No.75)
✆ Aling 08126099728
(Royal Wedding Jl. Negara No.49)
✆ Christien Wijaya 081286126080
(STBA PIA-Jl.K.L Yos Sudarso Glugur)
✆ Christine Cen 085275923848
✆ Juni Huang 08998800245
‪#‎SPONSORSHIP‬ :
✆ Amin Kesuma 08996265172
✆ Rusnani 087868150506
✆ Darwin 081263238892
Event Motivation Dhammatalk for Charity (MDCF) terselenggara menggantikan Dhammatalk Coffee Dhamma Ƴα̍Ϟƍ sebelumnya telah diselenggarakan beberapa kali oleh ITBC.
KEDATANGAN ANDA ADALAH KEHORMATAN BAGI KAMI,
DUKUNGAN ANDA ADALAH KEBAHAGAIAN BAGI KAMI,
ANDA DATANG KAMI SENANG,
ANDA PULANG KAMI KENANG.
NB :
Mohon tidak merubah BC ini, info baik hendaknya diteruskan agar orang" Ƴα̍Ϟƍ membacanya mengetahui dengan jelas berita baik tersebut.
Añù♏ϑǟñά
Н̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊ppϔ ♏mέñ† Н̲̣̣̣̥ɑ̤̥̈̊ppϔ ¡й D̶̲̥̅̊ϑhɑ̤̥̈̊mmɑ̤̥̈̊

Wednesday, 23 October 2013

KATHINA DANA DI INDONESIA THERAVADA BUDDHIST CENTRE (ITBC) CEMARA ASRI - MEDAN

PARA BHIKKHU SANGHA YANG AKAN HADIR DALAM ACARA KATHINA DANA DI INDONESIA THERAVADA BUDDHIST CENTRE (ITBC) CEMARA ASRI - MEDAN.

Tiga bulan Bhikkhu Sangha telah menjalankan masa Vassa, kini tiba saatnya umat Buddha berkesempatan memberikan persembahan, sebagai bentuk wujud bakti & dukungan kepada Sangha atas semua jasa baik yang sudah diberikan kepada umat dalam memberikan bimbingan terhadap Buddha Dhamma. Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC), akan menyelenggarakan perayaan "'Kathina Dana" pada :

☑ SABTU, 26 OKTOBER 2013
☑ Pkl. 18.00 Wib - Selesai
☑ Tempat. Eka & Dwe Dhammasala ITBC
Komplek Perumahan Cemara Asri Jl. Boulevard Utara No. 1 Cemara Asri.

Dengan tidak mengurangi nilai luhur dalam berdana, Panitia memberi kemudahan Umat dalam berdana sbg penyesuaian/pengganti 4 kebutuhan pokok (Parikkhara) dg ketentuan sbg berikut :

☑ Paket A : Persembahan Jubah
☑ Paket B : Persembahan Obat
☑ Paket C : Persembahan Makanan
☑ Paket D : Persembahan Sukarela
☑ Paket E : Persembahan All in One

Hedaknya seseorang melakukan kebajikan dilakukan dg penuh keyakinan, dan dg penuh ketulusan & keiklasan. Apabila seseorang berbuat bajik, Hendaknya ia mengulangi perbuatan itu, dan bersukacitta dg perbuatan itu, Sungguh membahagiakan akibat dari perbuatan kebajikan. [Papa Vagga IX:118]

Informasi & Pemesanan Paket Persembahan :
☑ Meng Mi (08126072762
☑ Rusnani (087868150506)
☑ Christine (085275923848)
☑ Sekretariat - Aluan (061-77417472)

BB™ 24E9C71F
Mettacittena
Panitia Kathina Dana ITBC 2013



 

Vassa, Pavarana dan Kathina

 Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa  
Vassa, Pavarana dan Kathina
Penyaji: Bhikkhu Khemanando

Pendahuluan
Sudah merupakan suatu kewajiban bagi umat buddha untuk selalu melestarikan Ajaran Buddha, seperti halnya memperingati hari-hari penting didalam Buddhasasana. Asalha Puja selalu diperingati oleh umat Buddha setiap tahun, mengenang suatu peristiwa yang sangat langka didunia ini. Saat itulah Buddha membabarkan khotbah pertamanya yang disebut dengan Dhammacakkapavatthana Sutta, yang dibabarkan dikusinara kepada Panca Vaggiya Bhikkhu atau Lima orang pertama. Saat itulah terbentuknya sangha didalam buddha sasana.

Vassa (berdiam dimusim hujan)

Sehari setelah diperingatinya asalha puja sebagai hari Dhamma dan terbentuknya sangha, para bhikkhu sangha memasuki masa vassa atau musim hujan/ rain retreat. Masa vassa disini merujuk pada musim dimana musim tersebut para bhikkhu sangha tidak diperkenankan keluar vihara seperti hari-hari biasa. Para bhikkhu, yang tinggal disuatu tempat dimana mereka bertekad untuk bervassa selama tiga bulan, harus menentukan tempat itu sebagai tempat tinggal selama vassa dengan mengucapkan kalimat dalam bahasa pali sebagai berikut: “Imasmim Avase Imam Temasam Vassam Upema” artinya kami akan berdiam didalam vihara ini selama tiga bulan dari musim hujan. Jika seorang bhikkhu tinggal sendiri disuatu tempat ia harus mengucapkan kalimat dalam bahasa pali sebagai berikut: “Imasmim Vihare Imam Temasam Vassam Upemi” yang artinya saya bertempat tinggal ditempat ini selama tiga bulan dari musim hujan. Para bhikkhu tidak dianjurkan untuk mengembara selama musim ini. Apabila ada seorang bhikkhu yang mempunyai suatu urusan yang harus ia lakukan maka ia dapat meninggalkan tempat tinggalnya tidak lebih dari tujuh hari dan bertekad kembali pada hari tersebut. Hal ini disebut dengan Sattahakaraniya (urusan selama tujuh harus diselesaikan). Menurut aturan didalam Mahavagga dan Cullavagga-Vinaya Pitaka-Tipitaka ada beberapa poin diantaranya:
1. Ingin mengunjungi orang tua yang sakit.
2. Memberi nasehat kepada seorang bhikkhu yang ingin lepas jubah (disrobe)
3. Ingin mencari bahan-bahan untuk pembangunan sebuah vihara
4. Memberi sebuah kontribusi kepada umat supaya mereka bisa berbuat kebajikan
Ini merupakan aturan yang harus diambil oleh seorang bhikkhu jika mereka ingin meninggalkan tempat selama masa vassa. Jika para bhikkhu meninggalkan tempat tanpa melakukan tekad untuk kembali atau tidak kembali selama tujuh hari maka Vassanya putus. Maka bhikkhu yang melanggar tradisi ini telah melakukan pelanggaran Dukkata.
Kronologi munculnya Vassa (berdiam pada musim hujan)

Ada tradisi bahwa para bhikkhu disalah satu musim tidak dianjurkan untuk mengembara atau berdutthanga, dan diharuskan untuk tinggal disuatu tempat selama tiga bulan. Vassa yaitu berdiam selama musim hujan. Waktu ini dihitung dari perhitungan bulan dan matahari yang biasanya jatuh pada hari setelah bulan purnama dibulan ketujuh.

Pada saat vassa belum ditentukan oleh Buddha sehingga para bhikkhu pada waktu itu selalu mengadakan perjalanan jauh selama musim dingin, hujan dan panas. Mereka keluar masuk sawah, kebun dan ladang milik petani sehingga mengakibatkan tumbuh-tumbuhan yang ditanam oleh petani menjadi rusak dan banyak binatang yang mati. Sehingga masyarakat mencela para bhikkhu dan membandingkan dengan pertapa-pertapa lain karena pertapa-pertapa yang lain bisa menetap disuatu tempat ketika musim hujan tiba. Mendengar celaan dan kritikan dari masyarakat beberapa bhikkhu menghadap Buddha dan melaporkan kejadian ini. Pada akhirnya Buddha bersabda: “Para bhikkhu, saya izinkan kalian untuk melaksanakan masa vassa.” Lalu para bhikkhu bertanya lagi: “Kapan masa vassa bisa dimulai?” lalu Buddha menjawab: “Saya izinkan kalian untuk berdiam selama musim hujan.” Para bhikkhu bertanya lagi kepada Buddha: “Lalu berapa banyak periode kami harus mulai berdiam?” Buddha berkata: “Oh para bhikkhu ada dua periode dalam menjalankan masa vassa. Periode pertama dilakukan setelah bulan purnama pertama dibulan juli/asalha, jenis vassa ini disebut Purimikavassupannayika. Dan vassa jenis kedua dilakukan satu hari setelah bulan purnama kedua atau satu bulan setelah bulan asalha, jenis vassa ini disebut Pacchimikkavassupanayika.

Didalam Vinaya Pitaka-Mahavagga, Vassupanayika Khandaka, Buddha bersabda : “Anujanami Bhikkhave Vassam Upagantum Dve Bhikkhave Vassupanayika Purinimika Pacchimika Aparajju-gataya Asalhiya Purimika Upagatantabha” yang artinya dimusim hujan, para bhikkhu harus bertempat tinggal disuatu tempat. Selama musim ini para bhikkhu harus mengawali dan mengakhirinya dengan sebuah upacara. Masa vassa, menurut aliran Theravada, menentukan para bhikkhu melakukan penyunyian disebuah vihara sesuai dengan aturan Vinaya. Masa ini dilakukan para bhikkhu selama 3 bulan penuh.
Pavarana (mengundang untuk memberikan nasehat)

Akhir dari vassa disebut pavarana. Pavarana adalah hari uposatha yang sangat spesial bagi para bhikkhu, yang mana dihari tersebut para bhikkhu mempunyai hak istimewa tidak mendengarkan pembacaan patimokkha sila sebagaimana dibaca setiap uposatha gelap dan terang. Pavarana ini, para bhikkhu mengundang yang lainnya untuk memberikan nasehat kepadanya atas perbuatan-perbuatannya yang keliru. Jumlah bhikkhu yang dibutuhkan adalah lima bhikkhu atau lebih dinamakan Sangha Pavarana. Jika pavarana hanya dilaksanakan oleh seorang bhikkhu dinamakan Puggala Pavarana dan jika pavarana dilakukan lebih dari seorang bhikkhu dan kurang dari lima bhikkhu dinamakan Ghana Pavarana. Untuk melakukan upacara ini sangha biasanya berkumpul diruang uposathagara, yang biasanya digunakan untuk pembacaan patimokkhasila. Satu persatu dari bhikkhu tersebut mengucapkan Pavarana dalam bahasa pali dimulai dari yang senior sampai kebhikkhu yang paling yunior. Setelah pavarana usai, maka tibalah hari kathina yang berlangsung selama satu bulan antara bulan Assayuja-Kattika (Oktober-November). Pada waktu dulu para bhikkhu memakai kain Jubah (civara) dari kain-kain pembungkus mayat. Pada zaman sekarang ini para bhikkhu bisa menerima kain atau jubah secara langsung dari umat Buddha. Sekaligus mereka juga bisa mempersembahkan empat kebutuhan pokok para bhikkhu atau parikkhara yaitu:
1. Civara (jubah)
2. Pindapata (makanan)
3. Senasana (tempat tinggal) dan
4. Bhesajja (obat-obatan).


Setelah masa pavarana usai maka para bhikkhu bisa melakukan pengembaraan kembali seperti biasa. Para bhikkhu mendapatkan hak istimewa selama empat bulan setelah pavarana, yaitu: 1. Berpergian tanpa membawa jubah lengkap. 2. Berpergian tanpa harus minta izin kepada kepala vihara atau bhikkhu lain. 3. Diperbolehkan pergi selama 4 bulan penuh. 4. Diperbolehkan makan berkelompok dalam vihara. 5. Barang yang didapat pada saat menerima kathina dana bisa dibagi kepada para bhikkhu yang tinggal.
Kathina Dana (persembahan Jubah)

Hari kathina adalah hari bhatti umat buddha sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada para bhikkhu yang telah melaksanakan masa vassa. Disamping itu, ucapan terima kasih atas nasehat, dorongan dan bimbingan untuk mengembangkan moralitas/etika. Hari kathina juga merupakan suatu momen yang baik untuk umat buddha atau siapa saja dianjurkan untuk melakukan perbuatan (dana) kepada sangha. Waktu ini digunakan oleh para bhikkhu untuk mengganti jubah baru untuk menggantikan jubah lama. Buddha memberikan izin istimewa kepada para bhikkhu untuk menerima dana kain jubah dari umat untuk menggantikan jubah lamanya. Buddha memberikan kesempatan ini kepada seluruh umat manusia yang sadar akan perbuatan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan, keluhuran, serta kesucian buddha masih tetap dilestarikan oleh umat manusia didunia ini. Upacara kathina ini sangat penting demi menunjukkan kemanunggalan antara sangha dan umat. Mereka harus saling asuh, asih dan asah demi solidaritas dan kelanggengan Buddha sasana didunia ini. Disamping itu upacara kathina mendorong para bhikkhu supaya menjadi bhikkhu yang baik dan taat pada vinaya (peraturan) serta mendorong umat menjadi umat yang baik dan patuh pada sila. Ini merupakan berkah termulia bagi kita bahwasannya kita saat ini masih bisa melakukan perbuatan bajik ini. Dan kebaikan-kebaikan inilah yang menjadi modal utama kita untuk menentukan cita-cita luhur kita nantinya.

Ada beberapa pengertian tentang yang disebut Kathina Dana dengan sempurna:
1. Divihara itu minimal ada 5 orang bhikkhu yang bervassa.
2. Kelima bhikkhu itu harus memasuki vassa yang sama.
3. Harus menyelesaikan masa vassa pada waktu yang sama dan sempurna.
4. Kathina Dana harus diselenggarakan diuposathagara.
5. Pada upacara itu kelima bhikkhu yang bervassa divihara tersebut menerima persembahan kathina Dusam (kain untuk dibuat jubah kathina) yang dipersembahkan oleh umat.
6. Kelima bhikkhu itu kemudian serentak membuat sanghakamma(upacara), memutuskan siapakah yang berhak menerima jubah kathina.

Tetapi dalam hal berdana ini yang terpenting adalah barang atau sesuatu yang akan didanakan bukan barang dari hasil perbuatan yang tidak baik, misalnya; mencuri, merampok ataupun perbuatan tidak baik lainnya. Dalam berdana ada tiga faktor yang perlu dipahami oleh seorang pendana, yaitu;
1. Pubbacetana : berbahagia sebelum memberi.
2. Muncacetana : berbahagia saat memberi.
3. Aparaparacetana : berbahagia setelah memberi.

Kesimpulan
Vassa, pavarana dan kathina adalah satu ikatan yang tak terpisahkan dalam buddhasasana. Momen inilah yang bisa mengundang umat buddha bisa melakukan suatu tindakan yang baik dan bisa menciptakan kebahagiaan didalam kehidupannya. Dengan memahami dan mengerti arti ketiga point tersebut, umat buddha akan selalu menunjukkan rasa bhattinya kepada sangha dan selalu mendukung kegiatan-kegiatan mereka demi berkembangnya Buddha sasana didunia ini. Buddha bersabda bahwa “berdana pada sangha mempunyai nilai Dhamma yang jauh lebih tinggi dibanding dengan berdana pada seorang Bhikkhu (punggala bhikkhu) atau pribadi Buddha sendiri.”


Pacaran menurut Perspektif Buddhis

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa  
Pacaran menurut Perspektif Buddhis  
Oleh: Y.M. Bhikkhu Khemanando Thera

Pendahuluan

Menyikapi fenomena pacaran di jaman sekarang ini memang bisa membuat kita terpana, gimana tidak, dari kemajuan dan terus menerusnya perkembangan dunia yang makin maju ini tidak terasa meracuni hati dan perilaku manusia yang seharusnya bisa dihindari atau minimal bisa mengurangi kadar racun yang tercampur dalam darah keimanan kita. Khususnya dalam hal ini pacaran, meragukan banget kalau para remaja-remaja muda ini menilai atau mendefinisikan pacaran sebagai tali silahturahmi keluarga untuk mengenal dan saling memahami satu sama lain untuk kelancaran hubungan yang berakhir dengan pernikahan, tapi banyak survey membuktikan bahwa hubungan diera modern ini hanya memprioritaskan nafsu bukan mengutamakan the best relationship.
Dari sudut pandang buddhis sendiri jika kita menginginkan sahabat yang baik dan bisa mendukung kita dalam mengatasi krisis relationship maka kita harus memilih pasangan itu dengan hati yang benar-benar tulus. Menurut referensi dari Sigalovada Sutta dijelaskan ada empat jenis sahabat yang perlu diahami dengan jelas, antara lain:

  •     Penolong
  •     Sahabat diwaktu senang dan susah
  •     Sahabat yang memberi nasihat baik
  •     Sahabat yang simpati

Atas empat dasar sahabat yang menolong harus dipandang sebagai sahabat yang berhati tulus, yaitu:

  •     Ia menjaga dirimu sewaktu kamu udah tidak siap
  •     Ia menjaga milikmu ketika engkau lengah
  •     Ia menjadi pelindungmu ketika engkau sedang ketakutan.
  •     Jika engkau melakukan tugas, ia memberikan bekal dua kali lipat dari yang kamu perlukan.

Atas empat dasar sahabat diwaktu senang dan susah yang harus dipandang sebagai sahabat yang berhati tulus, yaitu:
  •     Ia menceritakan rahasia-rahasia kepadamu
  •     Ia tidak menceritakan rahasia itu kepada orang lain
  •     Didalam kesusahan ia tidak akan meninggalkanmu
  •     Untuk membela dirimu, ia bersedia mengorbankan nyawanya.

Atas empat dasar sahabat yang menasihatkan apa yang engkau lakukan sebagai yang brehati tulus, yaitu:
  •     Ia mencegah engkau berbuat salah
  •     Ia menganjurkan engkau untuk berbuat yang benar
  •     Ia memberitahukan apa yang belum pernah engkau dengar
  •     Ia tunjukkan padamu jalan ke surga.

Atas empat dasar sahabat yang bersimpati harus dipandang berhati tulus, yaitu:

1.       Ia tidak merasa senang atas kesusahanmu

2.       Ia merasa senang akan kesuksesanmu

3.       Ia cegah orang lain bicara jelek tentang dirimu

4.       Ia sanjung setiap orang yang memuji dirimu.

Sebenarnya boleh gak sich pacaran itu?



Kalau dilihat dari perkembangan budaya dan keanekaragaman pergaulan kayaknya nggak mungkin kalau pacaran itu dibumi hanguskan, jadi menurut pandangan saya boleh2 saja tapi bagaimana kita menyikapi hal tersebut hingga tidak terjebak dalam kemaksiatan. Nah beberapa pengetahuan dari saya ada beberapa hal disini akan membantu pencerahan, bagaimana pacaran yang nyaman, dan sehat itu?, ada beberapa tips yang akan kita bahas…., OK mari kita bahas.

Sebelumnya saya pernah membaca di salah satu buku dan membuat saya penasaran untuk saya baca dan setelah saya pahami ternyata memang nyaman buat menjalin hubungan dan tidak hanya untuk pacaran saja melainkan juga untuk relationship yang lain,  teknik ini disebut SMART, nah apa itu SMART…?
Spesifik yang artinya khusus, tertentu atau hanya itu saja. Disini kita mencoba bermain pikiran dan niat sebelum terjadinya hubungan itu, anda pacaran niatnya apa sich? Keperluannya apa sich? Atau pengennya menghasilkan apa dari yang pacaran itu, pasti beda donk definisi atau niat pacaran antar manusia satu dengan yang lain....., nah langkah awal ini harus jelas dan ga boleh menyimpang, bahaya! Misalnya mungkin pacaran itu hanya mencari sebuah status gender atau pengen dilihat bawa gandengan. Seperti yang saya bilang di atas, saya ragu kalau niat pacaran sekarang itu untuk want to know for married,…Intinya kalau sekedar iseng atau coba-coba mending tidak melakukan… kasihan, mereka juga punya perasaan…. Nah setelah niat awal udah jelas baru deh melangkah ke jalan berikutnya…

Measureable atau terukur. Nah hal ini perlu diperhatikan setelah menjalani proses PDKT alias pendekatan awal lanjutan setelah jalan atau jadian…, terukur disini maksudnya apakah semua yang anda rencanakan udah terukur sampai batas mana anda mengenal dan memahami pasangan anda, pasti ada tingkatannya, masa setahun jalan belum tau apa-apa tentang pasangan anda kan ngak mungkin, seperti halnya kebaktian ke viahara kian hari harusnya kian khusyuk jangan malah ditinggalin…, Intinya hubungan anda ini kayaknya bisa dilanjutkan atau tidak? Atau malah bikin runyam kegiatan anda?

Selanjutnya Achievable atau jelasnya dapat tercapai hal ini tidak jauh dari tahap terukur di atas cuman kalau pacaran tadi tidak menghasilkan hal-hal positif dan memacu anda untuk berbuat baik dan jauh dari maksiat kenapa pacaran itu dilakukan? Betul ga?

Reasonable alias layak, pantas dan masuk akal. Apa sich yang membuat pacaran itu pantas, layak dan masuk akal? Tentu ada alasannya, misalnya gini jika anda benar-benar pacaran itu untuk nikah tunjukin donk pada orang-orang kalau anda itu pacaran jelas dan tidak neko-neko atau sekedar menjalankan proyek buaya (playboy/playgirl) nah ini harus jelas apalagi kejelasan keluarga atau modal juga harus dipikirin, selain itu juga harus memperhatikan manajemen pacaran yang benar-benar bisa memberikan kontribusi yang baik bagi kita dan pasangan kita…

Finally, Time, bahasa Indonesianya waktu, jelas tau semua donk, target pencapaian, klimaks…, kapan memulai, kapan klimaks dan kapan mengakhirinya. Ini semua harus jelas, jadi kalau anda sekalian hanya diberi iming-iming jangan mau,mending minta kejelasan dari pada berabe, bubar semua malah kacau. Seperti halnya pekerjaan redaksi semua ada tahapannya dari mulai rapat redaksi, bagi tugas liputan, penulisan, editing, layout hingga jadwal cetak dan sampai ke tangan pembaca semua harus rapi semua itu harus jelas urutannya. Intinya jikalau mertua sudah bilang, “Kapan mau nikahin anak saya?”,jangan sampai anda menjawabnya, “ Masih lama pak, belum mapan segala sesuatunya, yach main-main dulu aja lah pak, santai”, waduh bisa-bisa rumah kamu dibakar tuh ama mertua, gila udah berlama-lama pacaran ternyata masih ga jelas juga, belum siap kok nekat??

KESIMPULAN

Untuk menjalin sebuah hubungan yang baik atau dalam bahasa kerennya disebut pacaran ini kita memang betul-betul dituntut untuk bisa menentukan seorang sahabat yang bisa memahami kita including orang tua kita. Sahabat tersebut harus bisa menjadi penolong, sahabat pada waktu senang dan susah, sahabat yang memberikan apa yang engkau butuhkan dan ia menggetar simpati untuk dirimu. Empat jenis sahabat ini ia harus menyediakan dirinya bagaikan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri.

Nah…, gitu dech sekilas dari apa yang bisa saya sampaikan dan semoga tips di atas bisa anda diterapkan dalam menjalin sebuah hubungan yang baik. Ehmm, ingat ini semua masih dalam porsi latihan manajemen berpacaran, meski melati kita untuk menghindari dari hal-hal yang tidak bak namun jika dalam hubungan tersebut melanggar batasan-batasan yang ditetapkan agama maka tetap saja diberi label Akusala Kayakamma alias kamma buruk yang melalui perbuatan”.


 Diambil dari buku Problem dan cara untuk Mengatasinya (2009)


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More