Wednesday, 12 October 2011

Perayaan Kathina Dana ITBC



Medan, (Analisa). Keluarga Besar Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) menggelar acara Perayaan Kathina Dana, Sabtu (15/10) pukul 19.00 WIB yang di pusatkan di ITBC Jalan Boulevard Utara No. 1, Cemara Asri, Medan.
Acara tersebut dihadiri Y.M. Bhikkhu Jinadhammo Mahathera dan Y.M. bhikkhu Khemanando (selaku kepala ITBC) beserta beberapa bhikkhu dan samanera lainnya.

Keluarga Besar ITBC mengundang saudara/i sedhamma untuk bersama-sama merayakan hari Kathina.

Hari Kathina merupakan hari bakti umat Buddha sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada para bhikkhu yang telah melaksanakan masa vassa. Hari Kathina juga merupakan suatu momen yang baik dimana untuk umat Buddha melakukan perbuatan (dana) kepada Sangha. Waktu ini digunakan oleh para bhikkhu untuk mengganti jubah baru untuk menggantikan jubah lama. Biasanya dihari Kathina umat Buddha mempersembahkan empat kebutuhan pokok untuk para bhikkhu atau parikkhara yaitu. Civara (jubah). Pindapata (makanan). Senasana (tempat tinggal) dan Bhesajja (obat-obatan).

Upacara Kathina sangat penting karena disaat inilah akan terlihat kemanunggalan antara Sangha dan umat Buddha. Mereka saling asuh, asih dan asah demi solidaritas dan kelanggengan Buddhasasana (ajaran Buddha) di dunia ini.

Perayaan Kathina ini merupakan berkah termulia bagi kita semua, bahwasanya kita saat ini masih bisa melakukan perbuatan bajik ini. Dan kebaikan-kebaikan inilah yang menjadi modal utama kita untuk menentukan cita-cita luhur kita nantinya. Seperti yang pernah diucapkan oleh Sang Buddha bahwa "Berdana kepada Sangha mempunyai nilai Dhamma yang jauh lebih tinggi dibanding dengan berdana kepada seorang Bhikkhu atau bahkan kepada pribadi Buddha sendiri".

Sudah merupakan suatu kewajiban bagi umat Buddha untuk selalu melestarikan Ajaran Buddha, seperti halnya memperingati hari-hari penting di dalam Buddhasasana. Salah satu hari penting tersebut adalah hari Kathina.

Sebelumnya Keluarga Besar ITBC menggelar acara Pavarana di ITBC Jalan Boulevard Utara No. 1, Cemara Asri, Medan, Rabu (12/11).

Vassa

Sehari setelah diperingatinya hari Asalha puja sebagai hari Dhamma dan terbentuknya Sangha, para bhikkhu Sangha memasuki masa vassa atau musim hujan (rain retreat-red).

Selama vassa ini para bhikkhu Sangha tidak diperkenankan keluar vihara seperti hari-hari biasanya. Seandainya ada seorang bhikkhu yang mempunyai suatu urusan yang harus ia lakukan maka ia dapat meninggalkan tempat tinggalnya tidak lebih dari tujuh hari dan bertekad kembali pada hari tersebut.Para bhikkhu tinggal disuatu tempat dimana mereka bertekad untuk bervassa selama tiga bulan.

Pavarana

Akhir dari vassa disebut dengan pavarana. Pavarana adalah hari uposatha yang sangat spesial bagi para bhikkhu, dimana dihari tersebut para bhikkhu mengundang yang lainnya untuk memberikan nasehat kepadanya atas perbuatan-perbuatannya yang keliru.

Jumlah bhikkhu yang dibutuhkan adalah lima bhikkhu atau lebih dinamakan Sangha Pavarana. Untuk melakukan upacara ini Sangha biasanya berkumpul di ruang Uposathagara, yang biasanya digunakan untuk pembacaan patimokkhasila. (rel/yes)

sumber : analisadaily.com

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More