Monday 7 November 2011

Peringatan 42 Vassa Pengabdian Y.M Bhante Jinadhammo Mahathera



(Analisa/istimewa) Y.M Bhante Jinadhammo Mahathera (kanan) menyerahkan nasi tumpeng kepada Kepala Vihara ITCB Bhikkhu Khemanando (kiri) dalam rangkaian peringatan 42 tahun vassa pengabdiannya, di Vihara ITCB Jalan Cemara Boelevard Utara Komplek Cemara Asri Medan, Sabtu (5/11) malam.


Medan, (Analisa). Y.M Bhante Jinadhammo Mahathera mengajak suluruh Umat Buddha agar menghayati ajaran agama, serta meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama.
"Salah satu caranya yakni dengan perencanaan hidup dengan memahami mulai dari butir-butir sila dari Pancasila,"ungkap Bhante dalam sambutannya pada acara peringatan 42 vassa pengabdiannya, di Vihara ITCB Komplek Cemara Asri Medan, Sabtu (5/11) kemarin.

Menurut Bhante, dengan kemajemukan umat beragama di Indonesia maka umat Buddha harus punya satu keyakinan dan wajib mengembangkan agama dan budaya.

Pada kesempatan itu Ketua Majelis Buddhayana Indonesia pusat yang diwakili Hendra Gunawan Chandra menyatakan, salut terhadap pengabdian Bhkikhu yang diakrab disapa Eyang tersebut.

Sebab baginya bukan mudah bagi umat dan bhikkhu yang mampu menjalani masa pengabdian selama 20 tahun. Bahkan diusianya yang menginjak 67 tahun, Eyang masih sering keliling vihara di berbagai belahan dunia sekaligus membangun pluralisme dan universalisme.

Begitu juga Bhante Avudhapanno Mahathera dari Thailand menegaskan bahwa, Bhante Jinadhammo Mahathera telah mampu melewati perjuangan yang sangat berat. Untuk itu Bhante Jinadhammo Mahathera pantas menjadi pemenang dhamma.

Puncak peringatan 42 Vassa Pengabidan Y.M Bhante Jinadhammo Mahathera ini, dimeriahkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan menampilkan Dalang kondang Ki Anom Suroto.

Mengambil lakon Bimasuci, Ki Anom memaparkan kisah ini mengangkat cerita tentang perjuangan Bima yang berguru dengan Dewaruci sekaligus mampu mengajak para anak muridnya untuk memperbaiki akhlak yang rusak.

Sementara itu Bhikkhu Khemanando memaparkan, acara ini merupakan yang pertamakali digelar di vihara sebagai suatu penghormatan atas pengabdianY.M Bhante Jinadhammo Mahathera. Dengan menghadirkan pagelaran hiburan wayang kulit merupakan performance yang berbeda, dimana pihaknya berarti telah turutserta dalam melestarikan budaya yang ada di Indonesia.

Dalam peringatan 42 vassa bertajuk Longlive Eyang tersebut, sebanyak 5 Bhante turut hadir menyaksikan pagelaran wayang semalam suntuk diantaranya Bhikkhu dari Norwegia Santikaro dan dari Thailand Bhante Avudhapanno Mahathera. (maa)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More