Dhamma itu Indah pada awalnya, Indah pada Tengahnya, dan Indah pada Akhirnya...

Tuesday, 21 February 2012

BIOGRAFI GADEN TRITUL RINPOCHE XIII



Gaden Tritul Rinpoche XIII
Reinkarnasi Pemimpin Resmi Tradisi Gelugpa ke-32, Tinley Kunkyab Rinpoche dari Biara Sera Jhe, dilahirkan di Nangchen, Kham, Tibet. Rinpoche dilahirkan dalam sebuah keluarga yang secara tradisional memiliki keterikatan dengan kepercayaan lokal masyarakat Tibet, yaitu Bon. Akan tetapi keluarga ini kemudian beralih menjadi keluarga Buddhis. Keluarga Beliau ini telah menghasilkan banyak sekali guru-guru berpencapaian tingkat tinggi dari segala tradisi termasuk Yang Mulia Khenpo Baima Langji.

Ditengah-tengah banyak pertanda baik yang terjadi, Tritul RInpoche lahir pada tanggal 1 Maret di Tahun Naga Air 1952. Ayah Rinpoche adalah Xi Rao Ta Xin dan ibu Rinpoche adalah Zi Sang Bo Mu.

Kelahiran Rinpoche sesuai dengan ramalah dari Maha Guru Si De Bai Ma Wang Xiu Ji Bu dan juga Maha Guru Jiang Yang Zi Que Ji Yu Zui. Ramalah keduanya cocok karena berdasarkan kesepakatan bersama, Rinpoche adalah inkarnasi asli ke-13 dari Pemimpin Tradisi Gelugpa sebelumnya. Berdasarkan ramalan tersebut, "Raja Pelindung Semua Makhluk akan datang di tahun Naga Air." Setelah penyelidikan lebih lanjut, Rinpoche pun dianugerahi pengakuan resmi sebagai inkarnasi asli dari maha guru sebelumnya.

Di usia 4 tahun, pada hari suci kelahiran Buddha, Tritul Rinpoche menerima pelantikan sebagai pemangku 'Takhta Singa Kesatria' dalam sebuah upacara megah di Biara Gaden Tu Deng Er Lai. Dengan sisa pembelajaran Dharma yang sempurna dari kehidupan lampau, Rinpoche berbeda dengan anak-anak seusianya. Ketika Tritul Rinpoche menginjak usia remaja, Khenpo Ju Mei Zha Ba diangkat menjadi guru Sutra untuk Beliau. Tritul Rinpoche memiliki pengabdian dan penghormatan yang sangat tinggi kepada guru Beliau. Beliau pun senantiasa mengingat ajaran yang telah Beliau pelajari di kehidupan lampau.

Tritul Rinpoche memulai pelajaran dengan belajar membaca dan menulis. Beliau melanjutkan dengan menguasai semua pelajaran modern hingga ajaran Yamantaka Vajrabhairava Tantra dan juga ajaran Tantra Empat Raja Pelindung. Sejak muda Rinpoche telah menerima banyak ajaran dari guru Beliau, berbagai transmisi lisan dan inisiasi termasuk semua aspek ajaran yang berhubungan dengan penciptaan dan penyempurnaan tingkat kesucian, "Nyanyian Pembebasan", ajaran yang lengkap dan transmisi dari seluruh naskah agung.

Selain itu, Tritul Rinpoche mempelajari dan menerima banyak inisiasi dan transmisi dari berbagai maha guru:

  • Ikrar samanera dan ke-biksu-an melalui Lama Jiang Bai Ci Nai Jia Cuo dari Biara Drepung.
  • Pusaka Kebijaksanaan Manjushri dan Inisiasi Praktik Permisi melalui maha guru Mongolia Geshe Luo Song Seng Ge dari Biara Sera.
  • Inisiasi Yamantaka Merah, Tiga Makhluk Agung Murka Rupa, Praktik Umur Panjang dari Tulku Chang Du Jia Lang.
  • Inisiasi 'Bao Sheng Bai Gen' dari A Duo Ge De Cheng Xiao Za Bu.
  • Inisiasi Dua Puluh Satu Amanat Palden Lhamo, "Sinar Menteri Kebijaksanaan"; dan juga kitab komentar dari "Fuo Chuan Ba Sang Ci Xin" melalui Denma Locho Rinpoche dari Biara Drepung Loseling.
  • Transmisi dan ajaran lengkap Vajradhara Tu Mi dan Mahamudra dari maha yogi Si De Bai Ma Deng Yue.
  • Pusaka Baru, Heruka Chakrasamvara, Yamantaka, Lam Rim Chenmo melalui Khenpo Qi Mei Rao Teng dari Biara Bai Deng Zha Xi Shu Mang Neng Zhu Ling.
  • "Pusaka Langit", Phowa, "Jaring Teratai" yang merupakan praktik menuju tercapainya kelahiran kembali di Tanah suci Buddha AMitabha dan berbagai praktik penting lainnya dari Khenpo Jia Ma La Que.
  • Praktik Hati Lam Dre yang ditransmisikan tanpa putus dari keluarga Sakya Khon hingga pemimpin Tradisi Sakya sekarang, Da Qian Za Bu.

Disamping itu, Tritul Rinpoche selama bertahun-tahun telah belajar dan lulus dengan predikat kehormatan dari Sekolah Tinggi Buddhis Beijing yang didirikan oleh almarhum Panchen Lama. Saat sedang mengeyam pendidikan kuliah, Rinpoche telah mempelajari dan menerima ajaran dan pemberkahan dari berbagai Rinpoche, Geshe dan profesor Buddhis kenamaan, seperti Sia Dong Luo Suong Xi Zhu Jia Cuo, Se Chang Luo Song Bai Deng, Ci Ri Ci Lang, Dong Ge Luo Song Ci Nai, Qie Xue Luo SOng Ri Jia Cuo, Gan Min Klang CHang, Xiang Bai Au Wang, dan juga Khenpo yang telah mencapai realisasi Dzogchen, yaitu Si Lang Jia Cuo.

Di Bodhigaya, India, Tritul Rinpoche menerima 'Pelita Kebebasan Atisha', inisiasi Kalachakra dan sebagainya dari Raja Pelindung Semua Makhluk Yang Tiada Taranya, Sang Penerima Hadiah Nobel Perdamaian, Yang Ariya Dalai Lama ke-14.

Kabar gembira bahwa Yayasan Gaden Buddha Vajrayana bekerja sama dengan Indonesia Vidya Carita akan mengadakan event Gala Dinner Malam Amal "Apresiasi Kepad Guru" Bersama Y.M. Gaden Rinpoche XIII pada hari Kamis, 1 Maret 2012 mendatang.
Tepat pukul 18.00 WIB s/d selesai di Grand Aston Mahogany Grand Ballroom Lt.1, Jl. Balai Kota No. 1 Medan.

Untuk mendapatkan undangan dapat hubungi : Paula 0811643600, Bety 0811652026
Elina 08163170885 , Willian 061-77820175, Herman 085261053699


Event Grand Puja Arya 16 Arhats & The Peacock Wisdom Queen Mahamayuri Initiation.

Tuesday, 14 February 2012

Setetes Darah Bisa Menyelamatkan Orang Lain


Medan, (Analisa). Setetes darah sangat berguna bisa menyelamatkan orang lain dari kematian. Apalagi saat ini Palang Merah Indonesia (PMI) sangat kekurangan darah sehingga dibutuhkan kepedulian berbagai pihak untuk mendonorkan darahnya secara rutin.
Hal ini dikatakan Gunawan Harsojo di sela donor darah dalam rangka Capella Group Peduli yang digelar di Jalan Putri Hijau No. 5 Medan, Sabtu (11/2).

Di samping itu lanjut Gunawan Harsojo, donor darah apabila dilakukan secara teratur akan mengurangi resiko penyakit jantung dibanding yang tidak pernah mendonorkan darahnya.

"Ginjal juga terbantu karena sebagian dari sisa penghancuran darah akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal," ujarnya.

Menurut Gunawan, donor darah juga mengeluarkan zat-zat berlebih yang mungkin merusak tubuh berupa asam urat, kolesterol dan lainnya. "Memang ada kemungkinan zat-zat itu kembali meningkat, tetapi dengan mengeluarkannya secara teratur akan membuat tubuh anda mempunyai waktu untuk memperbaiki diri," ujarnya.

Kemudian lanjutnya, pen.donor darah akan mendapat pemeriksaan kesehatan gratis karena sebelum mendonorkan darah seseorang akan diperiksa fisiknya secara sederhana seperti tekanan darah dan sebagainya. "Yang menerima darah anda pasti akan mendoakan pendonornya," kata Gunawan.

Mengenai Capella Group Peduli sendiri menurut Gunawan merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan. "Kepedulian kami dalam hal ini mendonorkan darah sehingga bisa membantu orang lain yang membutuhkannya melalui Palang Medan Indonesia (PMI).

Kegiatan seperti ini kata Gunawan sudah dilakukan yang kelima kalinya. "Tiap donor darah setidaknya diikuti 200 orang bahkan lebih," ujarnya. (rrs)|

Analisadaily.com

Monday, 13 February 2012

Tzu Chi Medan Bantu Korban Kebakaran Sukaramai


Medan, (Analisa). Tzu Chi Medan menjadi barisan terdepan dan tanggap darurat membantu korban kebakaran di Kelurahan Tegal Sari I Sukaramai Kecamatan Medan Area, di Jalan A.R. Hakim Lingkungan 12 Gang Bakung dan Gang Tanjung.Demikian siaran pers yang diterima Harian Analisa, Sabtu (11/2).
Saat musibah terjadi adalah tekad setiap insan Tzu Chi untuk membantu dan semoga sumbangsih Tzu Chi sangat membantu para korban agar tetap semangat menjalani hidup dan derap langkah ini menjadi inspirasi bagi semua untuk terus berlomba menapaki jalan kebaikan.

Salah seorang korban kebakaran, A Fuk mengatakan, Senin (6/2) saat peristiwa kebakaran kebetulan dirinya dan teman-temannya sedang di rumah yang juga sebagai kedai. "Tiba-tiba ada yang teriak-teriak kebakaran. Kami langsung keluar untuk membantu. Namun, api begitu cepat menjalar, jadi kami tak sempat selamatkan barang-barang kita," ungkapnya.

Setelah mendengar berita musibah tersebut, para insan Tzu Chi yang menjadi barisan terdepan, menuju lokasi kebakaran dan pertama kali memberikan bantuan berupa air mineral dan makanan yang dibagikan langsung kepada para korban dan petugas pemadam kebakaran.

Camat Medan Arean, Khoiruddin Rangkuti mengatakan, saat peristiwa kebakaran petugas langsung terjun ke lapangan untuk pemadaman api. Kemudian, dari beberpa pihak ada memberikan bantuan kepada para korban, salah satunya dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Relawan Tzu Chi, Shu Tjeng mengatakan sehari setelah musibah inipara korban terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh beberapa organisasi kemanusiaan. "Untuk meringankan beban para korban, Yayasan Tzu Chi membagikan paket bantuan berupa santunan uang tunai, tikar, kasur, peralatan mandi, dan keperluan sembako kepada 135 KK. Meskipun dalam keadaan tertimpa musibah, para korban turut memberikan sumbangan di kotak amal Tzu Chi,"katanya yang menambahkan paket bantuan ini langsung diserahkan kepada para korban agar tepat sasaran. (rel)

Analisadaily.com

ITBC Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Gang Bakung



Medan, (Analisa). Pengurus Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) Cemara Asri menyalurkan sumbangan untuk korban kebakaran Gang Bakung dan Gg. Tanjung Sukarame, Selasa (7/2).
Bantuan tersebut merupakan sumbangan umat saat perayaan malam Cap Go Me yang bertepatan dengan Hari Magha Puja melalui Kepala Indonesia Theravada Buddhist Centre, Bhikkhu Khemanando.

"Bantuan sudah diserahkan 7 Februari 2012 pagi. Barang-barang terkumpul di halaman ITBC dan Team Dayaka Sabha ITBC yang diketuai oleh Edy Emas, Merry Eddy dan Alay Surya langsung bergerak cepat menyalurkan barang-barang kepada korban kebakaran bekerjasama dengan Yayasan Boddhicitta," kata Bhikkhu Khemanando dalam siaran persnya kepada Analisa, Kamis (9/2).

Bantuan yang disalurkan berupa beras 171 karung, mie instant, 67 kardus, gula, garam, sabun mandi, sabun blok, obat-obatan, pasta gigi, sandal, kopi, pakaian, sepatu, dua pick up minuman dan sumbangan uang.

Kepala Indonesia Theravada Buddhist Centre, Bhikkhu Khemanando, bersama Bhikkhu Aggacitto, Bhikkhu Ratanapanno, Samanera Dhirapunno dan Samanera Amarapanno bersama Team Dayaka Sabha ITBC meninjau lokasi kebakaran.

Di Lokasi, Kepala ITBC bertemu dengan DPD RI Bp. DR.H Rahmat Shah, Camat Setempat, Pemuda Pancasila, PSMTI, PMI, aparatur kelurahan setempat dan warga berunding untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan saling bersinergi.

"Kita akan kuat jika kita saling bahu-membahu, saling menolong, bertoleransi dan bersinergi antarindividu, kelompok, organisasi, agama dan sebagainya. Karena kita adalah saudara dan sama-sama orang Indonesia. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," Kata Kepala Indonesia Theravada Buddhist Centre, Bhikkhu Khemanando.

Setelah meninjau lokasi, Ketua PMI Sumut Dr H Rahmat Shah mengajak Bhikkhu Khemanando meninjau Posko PMI Sumut dan menyerahkan secara langsung bantuan kepada korban kebakaran bersama-sama Camat, Pemuda Pancasila dan kelurahan setempat.

"Semoga dengan bersatunya warga yang pluralis ini dapat segera menyelesaikan permasalahan secara cepat. Kami dari Indonesia Theravada Buddhist Centre juga mengajak umat sekalian untuk menyisihkan sedikit dana sukarela untuk pembangunan korban kebakaran melalui ITBC PEDULI via Rek. ITBC d/a RohaniHemat atau Novie Tan dengan No.Rek: 2420764866 BCA dengan menambah Rp.100 dibelakang nilai atau langsung Ke ITBC – Cemara Asri telpon 061-91692269.

"Semoga kerjasama ini akan meningkatkan rasa Persatuan dan Kesatuan kita sebagai masyarakat Indonesia. Semoga Semua Makluk Turut Berbahagia," ucap Bikkhu Khemanando.(rel/nai)

Analisadaily.com

Malam Kesenian Imlek Mahakaruna Buddhist Center: Sambut Tahun Naga Penuh dengan Harapan


Medan, (Analisa). Pendiri Asosiasi Buddhist Center yang juga Pimpinan Mahakaruna Buddhist Center (MKBC), YM Bhiksu Prajnavira Chaokun Hui Siong mengajak umat Buddha untuk menyambut Tahun Baru Naga penuh dengan harapan.
"Saya berharap agar umat Buddha dalam perayaan hari besar etnis Tionghoa, memiliki keyakinan yang kuat, berbuat amal dengan tanpa pamrih serta memiliki prajna kebijaksanaan yang penuh dengan cinta kasih," tutur Suhu Hui Siong

"Kalau kita merenung kembali, pada tahun 2011 manusia hidup di bumi dengan penuh tantangan mara bahaya, global warming yang mengakibatkan bencana yang datang bertubi-tubi. Keyakinan yang masih tergoda oleh nafsu keinginan hanya berharap mendapatkan rejeki dari luar. Kalau dari hati kita yang murni mau memberi, pemberian inilah yang penuh dengan makna cinta kasih dan dilandasi keyakinan yang kuat," jelasnya.

Demikian Pesan Dharma Imlek yang disampaikan Suhu Hui Siong pada acara Malam Kesenian Perayaan Imlek 2556 BE di Auditorium MKBC, Cemara Abadi, Jumat (10/2).

Acara tersebut turut dihadiri Pembimas Buddha Kanwil kementerian Agama Sumut Ketut Supardi SAg Msi, Anggota DPRD Medan Hasyim, Bhiksu dan Bhante pimpinan vihara se-Sumut dan 3000 masyarakat umum dan Umat Buddha.

Tradisi Budaya

Pembimas Buddha, Ketut Supardi dalam sambutannya mengatakan, Imlek adalah tradisi budaya masyarakat Tionghua. Banyak umat Buddha melakukan wujud rasa syukur dengan berduyun-duyun ke Vihara untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Ia mengatakan, MKBC yang telah rampung pembangunan fisiknya, dapat difungsikan semaksimal untuk kepentingan masyarakat luas memahami Buddha Dharma.

Ia juga berpesan agar pengelola vihara, Bhiksu dan Bhiksuni dapat memanfaatkan vihara ini dengan program pengembangan seni budaya yang juga bagian dari pengembangan Agama Buddha.

Sementara itu, Suhu Hui Siong dalam sambutannya mengatakan, MKBC yang didirikan sejak tahun 2005 telah melakukan pembinaan terhadap generasi muda termasuk acara malam ini lebih banyak diisi generasi muda vihara.

Kedepan, MKBC akan berkembang menjadi Akademi Pendidikan Kebhiksuan dimana yang sekarang berada di Semarang akan dipindahkan ke MKBC.

Selain itu, Kompleks MKBC juga memiliki beberapa gedung sebagai tempat penampungan sementara para korban bencana, tempat pemberian konseling yang membantu para korban agar bisa mandiri dengan kehidupan yang lebih layak. Perkumpulan ini bekerja sama dengan UNESCO dan organisasi utusan presiden RI untuk penanggulangan kemiskinan.

"Sejak tahun 2011, MKBC ini telah memberi perhatian kepada 50 kepala keluarga yang ada di seluruh nusantara. Setiap minggunya, juga digelar pasar murah untuk masyarakat buddhis yang membutuhkan," ucapnya.

Acara Malam Kesenian Imlek di MKBC dimeriahkan oleh Tarian Tahun Baru Imlek Menyambut Musim Semi serta Tarian Bernuansa Nusantara dan Menyanyikan Lagu Indonesia Pusaka.

Kemudian dilanjutkan dengan Bhiksu Sangha memimpin doa untuk bangsa negara dan pemberian ucapan kata mudita Imlek dari tamu undangan organisasi masyarakat dan anggota DPRD untuk ribuan hadirin.

Malam kesenian juga turut dimeriahkan atraksi naga, penyanyi dari Jakarta dan Medan serta pemberian angpao oleh Dewa Rezeki. (jg)

Analisadaily.com

Wednesday, 8 February 2012

"JADI KAYA CARA BUDDHIS " Dhamma Talk bersama Bhikkhu Kheminda



DAPATKAN SEGERA UNDANGAN Dhamma Talk
"JADI KAYA CARA BUDDHIS "

Bersama : Bhikkhu Kheminda BA.,MA.
Sang Pelopor Kelas Abhidhamma Made Easy (AME)
Hari Sabtu, 11 Februari 2012
Pukul 18.30 – selesai
di Selecta Grand Ballroom LT.5 Jl. Listrik No. 2 Medan
Diselenggarakan oleh MBI & BBCID

INFORMASI UNDANGAN & SPONSORSHIP
BUDDHAYANA CENTRE 061-4555586
BODHI BUDDHIS CENTRE INDONESIA 061-4148334
Finny 061-77270124/085261665053
Fanny 061-77863029/085261763355
Freddy 085277766610

SANG PEMBELAJAR
Ashin Kheminda, Sang Pembelajar, akan hadir di Medan menjadi pembicara dalam Dhamma talk ‘Jadi Kaya Cara Buddhis’. Kata Ashin berasal dari bahasa Myanmar yang berarti Bhante. Ashin Kheminda dilahirkan di Semarang dan di-upasampada di Mahasi Sasana Yelktha Meditation Centre of Yangon, Myanmar tahun 2004.

Ashin Kheminda merupakan salah satu anggota Sangha Agung Indonesia (SAGIN) yang menerima medali emas (lulusan terbaik) dari The International Theravada Buddhist Missionary University of Yangon, Myanmar pada 2008.

Selama mendalami ajaran Buddha, Ashin Kheminda juga mengajar Abhidhamma kepada teman-temannya belajar di Myanmar, para Biksu dan Biksuni dari luar negeri.

Mulai Juli 2008 sampai dengan Desember 2010, dia menjadi pengajar Abhidamma dan pembimbing meditasi di Singapura yang mendapatkan sambutan yang sangat baik dari begitu banyak murid.

Ashin Kheminda juga mendirikan PJBS (Prasadha Jinarakkhita Buddhist Study) yakni sekolah minggu Buddhist yang terstruktur, menggunakan kurikulum dari Taiwan, Srilangka dan Singapura. Beliau merupakan lulusan S2 di The Graduate School of Buddhist Studies, Singapura.

Kini sebagai anggota Sangha Agung Indonesia, Ashin Kheminda berkeliling di berbagai kota di Indonesia untuk mempopulerkan Abhidhamma. Dengan kelas Abhidhamma Made Easy-nya, (AME) ia berhasil mengubah citra Abhidhamma menjadi satu ajaran yang mudah dan bisa dinikmati; hal ini terbukti dari kelas-kelasnya yang senantiasa penuh oleh peserta dari Nasional maupun dari daerah.

Ketua panitia Finny Owen dalam siaran persnya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan oleh Majelis Buddhayana Indonesia Sumatera Utara bekerjasama dengan Bodhi Buddhis Centre Indonesia (BBCID ) sehingga seluruh umat di Kota Medan dan sekitarnya dapat berkesempatan mengikuti Dhamma talk ‘Jadi Kaya Cara Buddhis’ yang merupakan serangkaian Dhamma Tour yang telah diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia.

Dhamma talk ini akan diselenggarakan pada 11 Februari 2012 bertempat di Selecta Ballroom lt.5 Medan. Undangan kegiatan ini dapat diperoleh langsung di sekretariat Buddhayana Centre Jl. Bambu II Komplek Graha Niaga Blok A No.2 Medan. (ht)

JADILAH TEMAN YANG BAIK


Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa

Dalam menjalani suatu pergaulan di masyarakat, hendaknya kita harus selalu berhati-hati, karena sering kali orang-orang salah dalam pergaulan. Kita selalu dituntut untuk mencari teman-teman yang bijaksana dan menghindari teman-teman yang tak bijaksana. Teman yang bijaksana akan menuntun kita pada hal-hal yang baik dan berguna, yang akan membuat kita bahagia, baik dalam kehidupan sekrang ini maupun dalam kelahiran kita yang akan datang. Teman-teman yang dungu akan membuat kita terjerumus pada hal-hal yang buruk dan berbahaya, yang akan membuat kita menderita, bukan saja dalam kehidupan sekarang ini bahkan pada kelahiran kita yang akan datang. Marilah kita mengenali sahabat-sahabat kita, mengapa kita harus menghindari pergaulan dengan orang-orang yang tidak bijaksana? Mengapa kita harus bergaul dengan para bijaksana? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah uraian berikut ini.

Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana.

Tak bergaul dengan orang-orang dungu dikatakan suatu berkah utama, mengapa dikatakan demikian? Karena dengan tidak bergaul, berteman, bersahabat dengan orang-orang yang dungu kita akan terhindar dari melakukan hal-hal yang buruk. Orang yang dungu segala perbuatannya cenderung ke arah yang tidak baik/buruk. Ia menganggap perbuatan yang buruk sebagai perbuatan yang berguna, maka hal ini yang ia lakukan, tetapi ia menganggap perbuatan baik sebagai perbuatan yang tidak bermanfaat, maka ia tidak pernah melakukan.

Pelanggaran sila/kemoralan seperti membunuh, mencuri, asusila, berbohong, mabuk-mabukan, ia anggap sebagai sesuatu yang baik dan berguna yang tidak akan mengakibatkan penderitaan, maka ia melakukan hal-hal ini. Sementara pergi ke vihara, mendengarkan ceramah, berdana, menjalankan sila, bermeditasi adalah sesuatu yang menjenuhkan, sesuatu perbuatan yang membosankan, sesuatu perbuatan yang tidak bermanfaat, sehingga ia tidak pernah melakukan hal-hal ini. Inilah yang dilakukan oleh orang yang dungu.

Bergaul dengan orang dungu akan menyebabkan kita ikut menjadi dungu. Salah satu contoh, jika kita sering bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan pelanggaran sila ke-5 yaitu mabuk-mabukan atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), maka kita pun akan ikut menjadi seorang pemabuk, ikut mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Inilah bahayanya, kita akan terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Walaupun kita berteman dengan mereka dan kita tidak ikut-ikutan mengkonsumsi narkoba, tetapi apabila kita sering bergaul dengan orang-orang seperti ini, maka nama baik kita akan tercemar, nama baik kita akan jelek seperti perumpamaan sebagai berikut : Bagaikan daun pisang yang digunakan untuk membungkus daging atau ikan yang berbau busuk, walaupun daging atau ikannya sudah dibuang tetapi daunnya akan tetap tercium bau busuk. Jika kita sudah tahu dan sudah mengerti bahwa minum-minuman keras, narkoba dan sejenisnya itu tidak baik akan merusak kesehatan bahkan kehidupan kita, namun kita masih tetap melakukan hal ini adalah suatu kebodohan. Kita dapat mengetahui seberapa besar kebodohan-kebodohan yang kita lakukan, dengan cara mengetahui seberapa banyak kita melakukan pengulangan-pengulangan perbuatan yang bodoh tersebut.

Dalam Dhammapada ayat 63, Sang Buddha mengatakan :
"Orang bodoh yang menyadari kebodohannya sendiri, sesungguhnya adalah orang yang bijaksana sedangkan orang bodoh yang sombong dan menganggap dirinya bijaksana, adalah orang yang sungguh-sungguh bodoh."

Tentunya yang dimaksud dalam Dhammapada ini adalah orang yang bodoh karena melakukan tindakannya yang bodoh kemudian ia menyadari bahwa tindakannya itu adalah bodoh dan ia tidak akan mengulangi lagi kebodohannya itu. Ini dikatakan orang bodoh yang telah menjadi bijaksana. Bijaksana karena telah menyadari tindakan kebodohannya dan tidak akan mengulangi tindakannya yang bodoh untuk kedua kalinya. Tetapi orang bodoh yang terus menerus melakukan kebodohannya dan tidak menyadari bahwa tindakannya itu adalah sesuatu yang bodoh bahkan ia bangga dengan tindakannya itu, inilah sesungguhnya orang yang benar-benar bodoh.

Bergaullah dengan orang bijaksana.

Bergaul dengan para bijaksana adalah berkah utama. Dikatakan demikian karena bergaul dengan bijaksana banyak membawa keuntungan, banyak membawa manfaat. Bijaksana adalah orang yang mengerti kebaikan sebagai suatu kebaikan dan kejahatan sebagai suatu kejahatan. Perbuatannya cenderung ke arah yang baik, karena bijaksana bisa membedakan mana perbuatan baik yang harus dilakukan dan mana perbuatan buruk yang harus ditinggalkan. Bijaksana mengerti bahwa melakukan kebaikan akan berakibat kebahagiaan dan melakukan kejahatan akan membuahkan penderitaan.

Berteman atau bergaul dengan para bijaksana diibaratkan seperti: Daun pisang yang digunakan untuk membungkus bunga-bunga atau kayu cendana yang wangi, meskipun bunganya atau kayu cendananya telah dibuang, tetapi daun pisangnya akan tercium bau yang wangi. Begitu juga bila kita berteman atau bergaul dengan orang yang bijaksana, maka tindakan dan perbuatan kita akan ikut terpengaruh menjadi bijaksana, seperti yang dilakukan oleh orang yang bijaksana. Kita akan mencontoh hal-hal yang baik, nama kita pun akan ikut menjadi baik karena bergaul dengan orang yang baik.

Bagaimana ciri-ciri dari orang bijaksana itu? Ada beberapa ciri, yaitu: memiliki saddhà atau keyakinan, memiliki hiri atau rasa malu untuk berbuat jahat, memiliki ottappa atau takut akan akibat dari perbuatan jahat, memiliki bahussuta atau banyak pengetahuan Dhamma, memiliki viriya atau semangat, memiliki pannà atau kebijaksanaan.

Dalam Sigalovada Sutta, dijelaskan tentang empat macam sahabat yang baik, yaitu:
  1. Sahabat penolong
  2. Sahabat di waktu senang dan susah.
  3. Sahabat yang memberi nasehat baik.
  4. Sahabat yang bersimpati.
KESIMPULAN

Inilah sahabat-sahabat baik yang bisa menjadi obat di kala kita menderita dan membutuhkan pertolongan. Sahabat yang berguna untuk kemajuan batin kita. Bila kita memiliki sahabat-sahabat baik seperti ini tentunya kita akan bahagia. Marilah kita mencari sahabat yang bisa dijadikan obat. Kalau kita tidka bisa menemukannya, marilah kita bentuk diri kita menjadi sahabat yang bisa sebagai obat. Maka, diri kita akan berguna bagi banyak orang.


"SEORANG EDISON PERNAH GAGAL 10.000 KALI SEBELUM IA MENCIPTAKAN LAMPU LISTRIK. DON'T GIVE UP.... JANGAN MENYERAH.... JANGAN PATAH SEMANGAT WALAUPUN BERKALI-KALI GAGAL..... KHANTI PARAMAM TAPO TITIKHA.." (Bhikkhu Khemanado)

sumber : buku Fenomena Buddha Dhamma

Thursday, 2 February 2012

BERETIKA MENURUT BUDDHA DHAMMA




Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa.

BERETIKA MENURUT BUDDHA DHAMMA

Garavo ca nivato ca, Santuthi ca katannuta,
Kalena Dhammasavanam Etammangalamuttamam
Menjauhi, tak melakukan kejahatan, menghindari minum-minuman keras,
Tekun melaksanakan Dhamma, Itulah Berkah Utama.

Dengan melalui etika ini kita bisa menentukan apa yang baik dan kemudian melaksanakannya, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam bermasyarakat. Tetapi, bagaimana kita bisa mengetahui yang mana perilaku yang baik dan yang mana yang buruk? Untuk ajaran-ajaran tertentu, dengan dalil atau dasar pendekatan terhadap legislatif (perancangan hukum) pada etika, pertanyaan di atas mudah dijawab, apa yang disabdakan Mr. X sebagai baik, haruslah dikerjakan atau perlu dijalankan, dan apa yang Mr. X sabdakan sebagai buruk, haruslah dihindari. Untuk menjadi baik, seseorang harus melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Mr. X. Jadi pengabaian perintah-perintah itu akan menyebabkan suatu pembalasan yang sangat berat, jauh melebihi perbuatan yang diperbuatnya- yang akan membawa seseorang itu ketakdir penguasa alam semesta yang mungkin akan dijebloskannya ke alam Neraka untuk selamanya.
Kekurangan yang sangat jelas dalam cara pendekatan moral di atas adalah bahwa kepatuhan lebih diutamakan daripada pengertian, ketidakpatuhan akan menyebabkan ketakutan yang sangat mendalam dalam hidup seseorang.

Suatu perbuatan yang menghasilkan penyesalan, dan mengakibatkan ratapan tangis dan air mata adalah perbuatan yang tidak baik (akusalakamma), tetapi jika suatu perbuatan yang tidak mengakibatkan penyesalan dan menyebabkan kegemberiaan dan kebahagiaan, maka itu adalah suatu perbuatan yang baik (kusalakamma).

Akhir-akhir ini banyak kontroversi ditengah-tengah masyarakat kita dengan beredarnya majalah Playboy versi Indonesia, ini merupakan klimaks bagi kita semua. Memang sejak awal penerbitan teltah menimbulkan kontroversi dikalangan orang-orang yang menolak terbitnya majalah tersebut. Karena dianggap sebagai Pornografi atau pornoaksi. Tetapi bagi mereka yang merasa senang dengan terbitnya majalah itu seolah-olah telah memberi angin segar bagi mereka. Memang sungguh memprihatinkan kondisi-kondisi seperti ini terus muncul di tengah-tengah masyarakat kita, yang baru marak-maraknya berdemonstrasi. Jika hal ini tidak bisa diatasi dalam waktu sedini mungkin, mau jadi apa masyarakat kita? Apakah hal-hal seperti ini akan dipertahankan selamanya? Apakah memang moral bangsa kita semakin menurun persentasenya atau malah bertambah? Banyak orang menilai majalah itu memang menampilkan perempuan-perempuan yang berpose bugil dan hal itulah yang dianggap sebagai pornografi. Karena pengertian porno disini mempunyai sebuah multidefinisi dan penafsiran bagi orang-orang tertentu. Sehingga suasana seperti ini bisa menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat kita sendiri. Jadi sebagai seorang buddhis yang mengetahui hasil atau akibat dari segala sesuatu, maka kita tidak usah gembar-gembor kesana kemari tetapi dengan penyelidikan yang hati-hati dan sebuah pertimbangan fakta-fakta yang sangat relevan dan logistik. Supaya kita dapat menentukan tindakan kita sendiri. Tidak seorangpun yang secara sadar menyakiti dirinya sendiri, jadi apabila suatu tindakan kita menyebabkan rasa sakit, ketegangan dan penderitaan, pastilah itu sesuatu yang tidak semestinya.

Bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, kita pada umumnya berkehendak dulu sebelum melakukan suatu tindakan; oleh karenanya, dengan berdasarkan Azas moral yang sesuai dengan Ajaran, kita hendaknya memasukan kehendak-kehendak yang baik terlebih dahulu pada setiap rencana tindakan kita sebelum melaksanakannya. Apabila suatu tindakan memperkuat kecenderungan-kecenderungan yang menjauhkan diri kita dari jalan Nibbana, menyebabkan diri kita dan orang lain menderita, dan juga termasuk suatu tindakan yang didasari oleh kehendak negatif seperti Kebencian, Keserakahan, Kesombongan dan sebagainya; itulah yang disebut tidak baik atau salah. Tetapi sebaliknya jika suatu tindakan memperkuat kecenderungan-kecenderungan yang mendekatkan diri kearah Nibbana, tidak menyebabkkan penderitaan bagi diri kita sendiri dan orang lain, dan juga termasuk suatu tindakan yang didasari dengan kehendak yang positif seperti Cinta Kasih, Kemurahan Hati, dan sebagainya, itulah yang disebut sebagai yang baik dan benar. Berdasar hanya salah satu dari azas diatas saja tidaklah cukup untuk menilai apakah suatu tindakan baik atau buruk, tapi ketiganya merupakan suatu kesatuan atau kemanunggalan yang tepat untuk dijadikan sebuah petunjuk untuk berpikir, berbicara dan bertindak. Menjadi baik dalam pandangan buddhisme tidak sekadar mematuhi suatu perintah-perintah; tapi juga perlu bahwa kita memikirkan tujuan atau sasaran kita, bahwa kita bermawas diri dalam berpikir, berbicara dan bertindak dalam agar supaya kita menjadi peka dalam hubungan diantara sesama.

Secara singkat diperlukan akal budi dan pengertian. Dengan demikian adalah sangat tepat bila dikatakan bahwa Buddha Dhamma meletakkan dasar pada moralitas. Dalam membicarakan kebajikan, adalah penting ditekankan bahwa Buddha Dhamma meletakkan dasar pada Moralitas. Dalam membicarakan kebajikan, adalah penting ditekankan bahwa Buddha Dhamma mengajarkan keunggulan dari Kebajikan daripada Kejahatan. Beberapa ajaran lain mengajarkan secara alami setiap orang pada dasarnya berdosa, dan bahwa manusia dengan kekuatan sendiri tidak akan mampu menjadi baik, dan bahwa hanya dapat ditolong dengan memohon belas kasih dari Makhluk Adikodrati tertentu. Pemahaman Buddha tentang ciri alami manusia sangat berbeda dari pandangan pesimis dari Ajaran-ajaran lain. Kebaikan atau kebajikan adalah lebih kuat daripada kejahatan. Di dalam kitab Milinda Panha Bhante Nagasena sempat berdebat tentang masalah ini dengan Raja Milinda, demikian: Ketika itu Sang Raja (Milinda) bertanya : " Y.M Nagasena, yang mana lebih kuat, kebajikan atau kejahatan". Y.M Nagasena menjawab : "Kebajikan adalah lebih besar, Tuanku. Dan kejahatan adalah suatu yang sangat kecil."

"Kenapa demikian?"

"O' Raja, orang yang berbuat kejahatan mungkin akan dengan menyesal dan berkata: "perbuatan jahat telah saya lakukan; oleh karenanya kejahatan tidaklah bertambah. Tetapi orang berbuat kebajikan tidaklah pernah menyesal. Karena bebas dari penyesalan, timbul rasa senang, dari perasaan senang timbul kegembiraan, dari kegembiraan timbul ketenangan, dari ketenangan timbul kebahagiaan, dan dalam batin yang berbahagia seseorang bisa memusatkan pikirannya. Seseorang yang bisa memusatkan pikirannya dapat melihat seperti apa adanya, dan dengan demikian kebajikan akan semakin bertambah."

Dalam salah satu percakapannya Buddha menganjurkan agar kita berbuat kebajikan dan kebaikan sebanyak-banyaknya dalam hidup kita, seperti yang dilakukan Beliau. Menghindari perbuatan salah dan dilakukan. Apabila itu tidak dapat dilakukan, saya tidak akan menganjurkan engkau untuk melakukannya. Tapi karena itu bisa dilakukan, saya berkata kepadamu: "Hindarilah perbuatan salah." Bila dengan menghindari kesalahan akan membawa kehilangan dan kesesalan, Saya tidak akan menganjurkan untuk melakukannya. Tapi karena itu membawa keberuntungan dan kebahagiaan, saya menganjurkan engkau : "Hindarilah perbuatan salah."

Mengembangkan kebajikan, dapat dilakukan. Apabila itu tidak dapat dilakukan, Saya tidak akan menganjurkan engkau untuk melakukannya. Tapi karena itu dapat dilakukan, Saya berkata kepadamu : "Kembangkanlah Kebajikan. " Bila dengan mengembangkan kebajikan akan membawa kehilangan dan kesesalan, maka Saya tidak akan menganjurkan engkau untuk melakukannya tapi karena itu dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan, maka Saya menganjurkan engkau : "Kembangkanlah Kebajikan."

Kesimpulan
Dengan memahami etika secara baik maka seseorang akan mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan dan apa yang tidak harus dilakukan. Jika sesuatu itu membawa ketenangan dan kebahagiaan maka penyaji anjurkan untuk melakukannya dan terus mengembangkannya tetapi jika sebaliknya, sesuatu itu membawa penderitaan maka penyaji menganjurkan jangan lakukan.



"TAK SEORANG PUN DOKTER DI DUNIA INI YANG BISA MENYUNTIK SUPAYA HATI KITA BISA TENANG, BAHAGIA DAN PENUH KEDAMAIAN, DAN TAK SEORANGPUN DI DUNIA INI YANG MENJUAL KEDAMAIAN HATI. TETAPI SEMUA ITU MUNCUL DARI DIRI SENDIRI MELALUI PIKIRAN YANG TERKENDALI" (Bhante Khemanando)

Fangshen bersama hari MAGHAPUJA - DCBC



Namo Buddhaya,

Hadirilah Fangshen bersama hari MAGHAPUJA dan Imlek 2563

Tempat : Dharma-Cakra Buddhist Centre (Jl. Yos Sudarso Lr. 14 B Kompleks Cilincing Indah Glugur Medan)
Hari : Minggu, 5 Februari 2012
Waktu : Jam 17:30 WIB

Dianjurkan melepas ikan kecil, kodok, jangkrik, kadal, udang

Info lebih lanjut bisa menghubungi Ketua Kerohanian PMDCBC : ERICA YIN.

INFO KEBAKTIAN di Vihara ITBC Medan



Namo Buddhaya…

Happy Moment, Happy in Dhamma.

Saudara - saudari seDhamma yang berbahagia, Hadirilah kebaktian Umum di Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) :

Pada Hari : Minggu

Tanggal : 05 Februari 2012

Pukul : 10.00 WIB

Topik Dhamma : Share Your Compassion!! Why?

Narasumber : Y.M. Bhikkhu Khemanando

Mendengarkan Dhamma, merupakan hal penting yang dapat kita ikuti saat mengikuti puja bakti di vihara. Sang Buddha, dalam khotbah-Nya tentang Berkah Utama (Mangala Sutta) menyatakan "Kalena Dhammasavanam, Etammangalamuttamam" yang artinya mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai adalah Berkah Utama .

Dhamma is the way of our life………..

Abhidhamma Class (2-Bab AKhir) & Visudhi Magga

klik pada gambar untuk melihat gambar ini lebih jelas.

Namo Buddhaya,
Tidak terasa Abhidhamm Class lanjutan bersama Prof. Mehm Tin Mon pada
tanggal 20 Oktober-02 Nopember 2011 telah berlalu selama 3 bulan.

Kabar Gembiranya adalah Abhidhamma Class (2bab terakhir) dan Visudhi Magga akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini , yakni pada tanggal 27 Februari 2012 - 11 Maret 2012. bertempat di ITBC - Indonesia Teravada Buddhist Centre.
Dengan Jadwal :
Senin-Jumat : 19.00- 21.30
Sabtu : 16.00 - 18.00 break 19.00- 21.30
Minggu : 14.00-16.00 break 16.15-18.15 break 19.00-21.30

Untuk Informasi dan Pendaftaran :
Hubungi Michael di No. Hp. 082163500044
dan Ardytia Lesmana di No. Hp. 087868501850


Terbatas untuk 200 Peserta
Tidak dikenakan biaya

Organize by : ITBC - Indonesia Teravada Buddhist Centre,

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More