Sunday 18 September 2011

Bhiksu Sangha Serahkan Relik Sakyamuni kepada Indonesia

Medan, (Analisa). Buddhist Sangharaja Sedunia memberikan dua biji Relik Sakyamuni kepada Pemerintah Indoensia, Sabtu (17/9) di Uposatha Graha Mahakaruna Buddhist Center (MKBC) Wihara Mahavira Graha Medan.
Relik (jasad Buddha yang sudah dikremasi) tersebutdiserahkan kepada pemerintah Indonesia yang diterima Dirjen Bimas Buddha, Joko Wuryono di wihara terbesar di kawasan Asia itu.

Joko Wuryono dalam sambutannya menyebutkan, acara tersebut sekaligus memperkenalkan Indonesia yang multi kultur, etnis dan agama. Dalam sejarah membuktikan bahwa agama Buddha belum pernah terjadi kerusuhan dengan agama lain sebab Buddha mengajarkan umatnya untuk cinta kasih dan tolong menolong.

Dengan adanya relik di wihara yang terletak di Jalan Cemara Medan itu menjadi sorotan bagi Umat Buddha di Indonesia bahkan di dunia sebagai tempat peziarah. Joko Wuryono menekankan kultur pendidikan moral bagi generasi muda agar wihara tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, wihara tersebut menjadi tempat suci dan tempat perenungan untuk memberi kesadaran kepada Umat Buddha agar senantiasa membangun nilai-nilai budaya yang mengerti budi pekerti, saling memberi sehingga terciptanya kehidupan harmonis di tengah-tengah masyarakat.

Joko menambahkan, Indonesia berterima kasih kepada Pemerintah Sangharaja Srilangka yang telah memberikan penghargaan karena relik itu tidak bisa dihitung dengan materi. Ribuan tahun yang lalu bisa terjadi peperangan dan pertumpahan darah untuk memiliki relik Buddha.

Akhir-akhir ini sering terjadi bencana gunung berapi, banjir dan gempa serta bencana alam lainnya. Semoga dengan relik tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia untuk mendapat berkah, harapnya.

Sekjen Buddhist Sangha sedunia, Bikshu Wimaratana Mahathera dalam sambutannya mengatakan, sejak tujuh tahun lalu, saat pimpinan MKBC meraih gelar doktor di Sangha Srilangka telah mengusulkan agar Indonesia mendapat relik. Setelah melalui kerja keras dengan pimpinan tertinggi Sangha berulang kali, akhirnya mengabulkan pemberiaan relik tersebut.

Ia berharap, dengan adanya relik tersebut bukan hanya bisa membawa kesejahteraan dan kejayaan bangsa Indonesia namun juga keharmonisan.

Sementara itu, Pimpinan Wihara MKBC, Bhiksu Prajnavira Suhu Hui Siong menjelaskan, selain pemberiaan relik, selain pertamuan para bhiksu untuk pensakralan relik Sakyamuni juga diadakan seminar dengan topik "Abad 21 praktek Buddha Darma di masyarakat dengan manajeman waihara". Pensakralan itu diselanggarakan selama tiga hari berturut-turut dengan mengundang Bhiksu Sangha dari mancanegara dan mengadakan ritual pertobatan pemberkatan keselamatan Avantamsaka Ratna Ksamayati.

Acara itu dihadiri sebanyak 120 bhiksu dari 18 negara, antara lain, Sri langka, Australia, Bangkok, China, Singapura dan sejumlah negara lainnya, tandasnya. (iqb)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More